Dalam beberapa bulan dan
pekan terakhir ini, aktifitas dan kehidupan manusia didunia ini memang agak
terusik. Roda kehidupan manusia yang biasanya normal, sekarang berjalan lambat bahkan
senantiasa tidak begerak sama sekali yang terganggu oleh virus yang bernama
corona alias covid-19.
Pembelajaran dapat dilakukan dngan "Daring" atau dengan media sosial (Dok.foto Mentari Literasi)
Covid-19 tidak hanya
menyerang bahagian tubuh manusia saja, tetapi menggoyangkan seluruh sendi
kehidupan manusia diseantero jagat raya ini. Penyebaran yang awalnya hanya pada
satu atau dua negara saja, sekarang telah menyebar ke hampir duaratusan lebih kurang
negara yang sudah merasakan ganasnya virus ini.
Arus pergerakan manusia
mulai dibatasi, biasanya manusia bisa hilir mudik masuk dan meninggalkan suatu
negara, sekarang malah dibatasi. Penduduk suatu negera atau negeri tidak lagi
bisa berkunjung ketempat yang diinginkannya. Lalu lintas manusia didunia mulai
lumpuh akibat epidemic yang berkembang pesat ini.
Seperti juga negara lainnya
didunia, Indonesia juga merasakan akibat penyebaran virus ini, semua lini
kehidupan mulai goyah akibat wabah ini, kehidupan masyarakat dari perkotaan
sampai pedesaan mulai goyah dan tidak stabil lagi. Terlebih lagi tentu
pemikiran dan ketenteraman batin yang mulai terganggu oleh wabah menular ini.
Berbagai terobosan pun
dilakukan oleh pihak terkait, salah satunya bagaimana pemerintah menyelamatkan
ribuan generasi muda dan aset bangsa ini, yang awalnya bisa mendapatkan
pendidikan dan pembelajaran dibangku sekolah, sekarang malah keberlangsungan pembelajaran
bisa dilakukan dirumah masing-masing demi sebuah alasan untuk memutus rantai
penyebaran virus yang begitu cepat serta mengedepankan keselamatan bangsa dan
negara ini.
Guru sedang membuat group WA dan dapat memberikan tugas melalui Medsos (Dok.Foto Mentari Literasi)
Dengan kebijakan ini, tentu akan
berdampak terhadap generasi bangsa ini, terutama kebiasaan siswa yang konon
sangat suka berkumpul malah, atau generasi muda yang dikonotasikan dengan
makhluk yang suka bebas dan susah diatur, dinasehati, atau dibatasi, sekarang
malah diisolasi dirumah yang pasti akan berpengaruh terhadap pergerakan
mentalnya.
Persoalan ini tentu
berdampak juga terhadap proses belajar mengajar atau pendidikan yang sedang
diikuti oleh sebahagian besar siswa dinegera ini.Yang sudah tentu akan menimbulkan
permasalahan baru terutama yang berkaitan dengan pembangunan manusia pada saat
ini, juga terhadap jalannya proses pembelajaran itu sendiri. Karena mulanya
episentrum belajar terpusat disekolah atau dikampus, sekarang malah berpindah
kerumah atau ketengah-tengah keluarga sendiri.
Namun yang pasti
bagaimanapun keadaan yang terjadi terhadap keberlangsungan pendidikan, kita
harus sadar bahwa bagaimanapun pendidikan tak akan pernah berhenti, sebab
kewajiban menuntut ilmu merupakan tugas yang sangat penting dan mulia yang
harus dilakukan manusia. Menuntut ilmu tidak ada batasannya, seperti keyakinan
kita “ Tuntutlah ilmu itu sejak mulai lahir sampai keliang lahat”,
Beberapa persoalan barupun
mulai mucul akibat proses ini, dimana bisanya siswa bisa bertanya langsung
kepada gurunya jika terkendala tehadap suatu materi ataumasalah yang tidak
dipahaminya seputar pembelajaran yang diikutinya, sekarang malah bertanya pada alat
komunikasi yang bernama jejaring sosial atau sejenisnya.
Sedangkan peran guru disini
mulai terbatas, guru hanya sanggup memberikan tugas saja lewat whatsApp saja
tanpa bisa menjelaskan dengan panjang lebar seperti yang terjadi ketika
dilaksanakan pembelajaran dengan bertatap muka secara langsung. Sang guru hanya
bisa menerima tugas yang ditagih melalui WA tanpa bisa melihat apakah siswanya
benar-benar menyelesaikan tugas itu dengan kemampuan sendiri atau bukan.
Guru hanya bisa meminta
tugas untuk dikumpulkan melalui sebuah ajakan terbatas tanpa bisa menyentuh
hati siswanya untuk menyesaikan tugas dengan penuh keikhlasan atau kehendak
sendiri. Guru akan kesulitan memberikan motivasi panjang lebar agar anak bisa
sadar akan tugasnya.
Namun inilah sebuah pilihan yang
paling tepat dilakukan pada saat ini, ditengah wabah virus yang menghantui kita
semua, sementara pendidikan bangsa ini harus diselamatkan juga, karena dengan
pendidikanlah bangsa ini akan dapat maju dan berkembang. Dengan pendidikan
bangsa ini akan dapat bersaing dengan bangsa lain. Dan dengan pendidikan bangsa
ini akan dapat bertahan pada masa mendatang
Meskipun pembelajaran hanya dilakukan
dirumah saja, namun tujuan dari pendidikan itu sendiri jangan pernah terhenti
atau terhalang oleh pembelajaran dengan jejaring sosial seperti ini, asalkan orangtua
selaku penanggung jawab siswa dirumah dapat memperhatikan dan melakukan
pengawasan terhadap pembelajaran anaknya.
Jika kita perhatikan dengan
seksama lagi, dengan adanya beban belajar yang harus dikerjakan siswa dengan
menggunakan gawai atau handphone, maka sudah pasti kegiatan anak yang biasanya dilakukan
lewat HP untuk berkomunikasi saja, yang terkadang dapat mengganggu aktifitas
belajar sekarang malah berkurang drastis dengan belajar ‘Daring’.Walau terkadang pembelajaran dengan daring akan lebih praktis jika dilakukan dengan baik dan benar.
Tentu kita juga semua
berharap dengan pergerakan anak dibatasi dirumah banyak juga hikmah yang dapat
kita ambil dari permasaahan ini, dimana biasanya anak sangat jarang
berkomunikasi dengan orangtua dan keluarganya dirumah sekarang malah bisa
meningkatkan tali kekeluargaan yang kuat dan merajut rasa kebersamaan dengan anggota
keluarga yang mulai dirasakan pada masa sekarang ini.
Memang benar, beban orangtua
tentu akan terasa semakin berat saat ini, biasanya orangtua hanya bertanggung
jawab terhadap keperluan anak dirumah sekarang orang tua akan berperan sebagai
orang tua sekaligus guru bagi putra dan putrinya. Orang tua akan dapat melihat
perkembangan buah hatinya sendiri, karena waktu yang dihabiskan orang tua dan
anak semakin banyak bersama-sama dirumah.
Walau terjadi plus minus
terhadap pembelajaran ‘Daring’ seperti ini, namun jika orang tua dapat
melakukan tugasnya dengan baik dirumah, bukan mustahil hal-hal yang bermamfaat
akan dapat dirasakan sebuah keluarga pada keadaan seperti ini, paling tidak
anak akan terbiasa dengan kehidupan yang sebenarnya. Dimana memang benar sebuah
kehidupan yang dilakukan dudunia ini memang serba terbatas dan dibatasi.
Peran agama dan keyakinan
memang sangat diperlukan pada keadaan ini, dimana setiap individu akan memiliki
kesempatan untuk memperbaiki ibadah dan kepercayaan terhadap agama dan
keyakinan yang dianutnya. Terutama bagi penganut agama Islam agar keadaan ini
dapat memperkaya zikir, ibadah dan ketaatan kita kepada Allah SWT.
Sebab bagi seseorang hamba
yang yang meyakini Allah sebagai satu-satunya yang penguasa langit dan bumi,
serta seluruh isinya ini, maka saat ini sangat tepat bagi kita untuk berserah
diri dan meningkatkan pengabdian terhadap Sang Pencipta.
Kita tentu semua terus
berharap dan berdoa, bahwa musibah penyakit menular ini dapat enyah dan
berhenti mengganggu kehidupan manusia dipermukaan bumi ini, seperti sedia kala,
sehingga manusia dapat melanjutkan aktifitasnya didunia ini kembali, Amin…Amin..Yarabbil
Alamin…Semoga.
0 Response to "Harapan Pendidikan Ditengah Penyebaran Corona"
Posting Komentar