Merebaknya epidemic corona
atau nama keren covid-19, tidak hanya meluluh lantakan kesehatan manusia saja.
Tetapi telah merembes kesemua lini kehidupan manusia, terlebih menyerang
perekonomian suatu negara yang jelas sangat berdampak nyata terhadap
kesejahteraan manusia secara umum.
Ibu-ibu yang terus berusaha menambah ilmu pengetahuannya ( dokumen Mentari Literasi)
Virus baru yang berkembang
pesat tersebut mempengaruhi kehidupan bangsa-bangsa didunia. Hampir duaratusan
negara pada saat ini merasakan dahsyatnya serangan makhluk kecil viral yang
berukuran nanometer(1,0 x 10-9) atau sekitar sepermilyar meter ini.
Hampir semua manusia dibumi
ini merasakan ketidaknyamanan, kecemasan, dan ketakutan yang sangat luar biasa
mengahadapi dampak yang disebabkan makhluk kerdill ini. Tatanan sosial dan
ekonomi masyarakat menjadi sasaran, disamping kesehatan manusia yang terus diserangnya
tanpa ampun.
Manusia dibumi seakan
terisolasi pada saat ini, semua pergerakan manusia dibatasi demi untuk
menghindari dan memutus mata rantai penyeberan virus yang sangat luar biasa
tersebut. Hubungan sosial manusia yang satu dengan yang lain seakan hampa
karena tidak bisa dilakukan bebas seperti biasanya.
Lumbung-lumbung ekonomi yang
selama ini sangat diandalkan oleh suatu negara dirampas oleh makhluk buas yang
belum dikenali sifat dan karakternya ini. Petugas kesehatan yang berusaha
melawan penyebarannya dibuat tak berdaya melawan musuh yang tidak nampak dalam
pandangan mata biasa. Bahkan mulai berguguran satu persatu.
Namun semuanya itu harus
kita hadapi dengan kepala dingin dan keikhlasan yang luar biasa, setiap kita
diminta proaktif untuk mengurangi penyebarannya. Tentu kekuatan atau benteng
utama dalam hal ini adalah peran keluarga. Sebab keluarga merupakan unit
terkecil dalam struktur pada bagian dari bangsa ini.
Dalam sebuah keluarga tentu
terbagi atas ayah, ibu, dan anak-anak. Tetapi jika kita perhatikan sejelimet
dan dengan seksama mungkin, pada bahagian keluarga itu peran ibu menjadi kunci
utama untuk menyelamatkan masa depan keluarga pada saat covid-19 menyerang
bangsa ini.
Biasanya tugas dan tanggung
jawab seorang ibu sudah sangat padat da berat sekali, namun dengan menularnya
wabah ini tugas dan peran ibu menjadi berat lagi karena tugas lain yang
seharusnya dikerjakan oleh pihak lain seperti guru atau tugas koki ditempat
lain justru sekarang dikerjakan oleh seorang ibu.
Ibu menjadi kunci penyelamat
keluarganya jika tak ingin diserang virus yang berbahaya itu. Ibu harus
berusaha menahan anggota keluarganya untuk bisa bertahan dirumah. Seorang ibu
harus menciptakan suasana nyaman dirumah tangganya, seorang ibu harus mampu membuat
keluarganya untuk senang dan tetap berada dirumah.
Berat memang tugas yang
harus dikerjakan ibu-ibu pada saat ini, disamping mereka harus melayani anggota
keluarganya mereka harus berjuang mempertahankan kesehatannya sendiri agar
tetap eksis dan kuat dalam melanjutkan perjuangan keluarganya.
Ibu yang baik harus mampu
memutar otaknya untuk menyiasati tekanan ekonomi keluarganya, hitungan-hitungan
atau ilmu matematika seorang ibu harus sesuai dengan keadaan ekonomi keluarga
yang mungkin semakin berat dirasakan pada saat ini.
Ibu yang bijak harus mampu
menjadi psykiater bagi anggota keluarganya, karena kondisi kepanikan yang tak
bisa dielakan yang harus tetap dihadapi dengan penuh kesabaran yang luar biasa.
Setiap ibu menjadi katalisator
atau penyeimbang suatu rumah tangga agar bisa bertahan demi kelangsungan hidup
keluarganya. Dalam hal ini tentu seorang ibu harus memiliki pengetahuan yang
luas untuk mempertahankan keluarganya.
Tentu agama, kepercayaan,
dan keyakinan terhadap pencipta langit beserta isinya ini tentu menjadi pilihan
bagi sebuah keluarga untuk menjadi obat penawar ketika kesulitan hidup menghampiri
kehidupan rumah tangganya.
Peran seorang ibu memang
tidak bisa dipandang sebelah mata lagi. Betapa kuatnya perjuangan ibu pada saat
ini. Tentu beban yang berat tersebut harus dipikul secara bersama oleh segenap
anggota keluarga.
Saatnya setiap anggota
keluarga mulai belajar untuk mandiri dan mengetahui bahwa keluarga adalah
benteng terakhir yang harus dipertahankan setiap saat, keluarga adalah benda
yang tidak dapat dinilai atau atau diidentikan dengan barang berharga lain.
Keselamatan sebuah keluarga menjadi prioritas utama yang harus dijaga.
Setiap bahagian dari anggota
keluarga harus bisa bekerja dengan sebaik-baiknya sesuai dengan tupoksi dan
tugasnya masing-masing, selama beban tugas yang sangat berat ini masih ada.
Setiap bahagian dari keluarga
harus menjadi rantai kekuatan untuk membawa keluarganya menjadi motor penggerak
untuk terus maju dan bergerak sesuai dengan keinginan bersama. Agar sebuah keluarga berarti ditengah-tengah kehidupan ini.
Tentu selamat ya para ibu
yang ada didunia ini, engkau telah berjuang setiap waktu tanpa mengenal pamrih,
engkau seakan tak pernah merasa penat dan lelah untuk menjaga keluargamu. Disaat
wabah ini masih ada , bahkan kamu tak pernah mengeluh sedikitpun tentang
beratnya beban yang kamu hadapi.
Ibu, engkau masih sempat
tersenyum, padahal hatimu mungkin saa menangis pilu karena menyelamatkan
anggota keluargamu untuk bisa dan tatap bertahan hidup, engkau berjuang penuh
dengan kesabaran dan keikhlasan tanpa mengharapkan apa-apa. Engkau tidak hanya berjuang ketika melahirkan saja.
Ibu-ibu didunia, sebenarnya
engkau pejuang sejati yang layak mendapatkan syurga Allah nantinya. Berapa
nyawa yang harus kamu pertaruhkan setiap hari demi kasih sayangmu yang tak
bertepi seperti luasnya lautan. Pantas memang, bahwa restu ibu adalah ridhonya Allah.
Mungkin, pada saat ini hanya
doa suci yang harus selalu kita panjatkan kepada Sang penguasa alam semesta ini
Allah SWT, bahwasanya virus corona ini akan berakhir dengan sesegeranya. Tentu
saja manusia harus kembali kepada kodratnya semula, yaitu sebagai hamba yang
harus patuh dan taat kepada Allah. Agar manusia dapat berbahagia lagi seperti
sedia kala. Amin Ya Allah...
0 Response to "Tugas Ekstra Para Ibu Ditengah Epidemi Corona"
Posting Komentar