Telah 14 hari sudah
aktivitas pembelajaran anak negeri ini berpusat dirumah masing-masing. Bahkan untuk kedepannya masih akan tetap berlanjut terus sampai waktu yang belum dapat dipastikan. Sehingga
rumah merupakan basis dan benteng dari berbagai kegiatan yang dilakukan hampir
semua masyarakat pada saat ini.
Karena corona Covid-19 Pemebelajaran yang Mestinya di Sekolah dialihkan kerumah masing-masing (Dokumen Foto Mentari Literasi)
Melihat kondisi demikian
tentu harapan besar semua orang adalah bagaimana rumah menjadi tempat yang
layak untuk kelanjutan pendidikan anak bangsa. Harapan tersebut dinilai wajar
karena sebahagian besar orang tua berada ditengah rumahnya bersama anak yang
disayangi dan dicintainya pada masa isolasi ini.
Dapat dibayangkan, apabila
rumah yang diimpikan gagal
menyelenggarakan pendidikan sebagaimana yang diharapkan, maka penyelenggaraan
pendidikan dinegeri ini tentu akan gagal pula. Namun kita harus tetap optimis bahwa pendidikan tidak hancur
oleh covid-19 yang berbahaya ini.
Tetapi jika dilihat dengan
seksama dalam 14 hari ini pelaksanaan pendidikan dinegeri ini memang tidak berjalan
sebagaimana mestinya. Kenyataan tersebut tentu tidak lepas dari keadaan darurat
yang sedang mendera bangsa ini, bahkan semua bangsa didunia saat ini mengalami dan ikut merasakan keadaan demikian.
Jika kenyataan ini tidak
kita pikirkan tentu pada masa yang akan datang, kerangka pendidikan yang telah dibangun
dengan susah payah nantinya tentu akan roboh oleh bencana yang sedang
berlangsung yang belum bisa dipastikan masa dan waktu akan berakhirnya.
Tentu saja efek nyata yang
akan ditimbulkan oleh keadaan ini dapat berakibat fatal, jika semua kita atau
orang tua mengabaikan dan tidak berperan aktif untuk menciptakan situasi pembelajaran
anaknya dengan maksimal dirumah, maka dikuatirkan pada waktu yang akan datang
anak yang ada dinegeri ini akan tertinggal jauh kualitas pendidikannya dibandingkan
dengan negara lain didunia.
Walau harus kita akui dalam
kondisi normal saja pendidikan kita saat ini sudah tertinggal jauh kualitasnya
jika dibandingkan dengan negara lain. Dengan lahirnya angka-angka berdasarkan survey
yang dilakukan oleh segenap lembaga yang kompeten. Padahal dilihat dari
statistik kependudukan bangsa ini memiliki modal dasar yang melimpah untuk pembangunan
bangsa, yaitu memilki sumber daya manusia produktif paling besar pada saat ini.
Sayang memang jika keadaan
tersebut kita sia-siakan. Maka seharusnya walau dalam kondisi tidak stabil
pendidikan anak harus tetap diutamakan. Orang tua harus bertindak aktif untuk
memantau penyelenggaraan pendidikan dirumahnya. Orang tua harus berani menggunakan
kewenangan yang dimiliki untuk menyuruh anaknya tetap belajar dirumah. Paling
tidak harus disesuaikan dengan pembelajaran disekolah.
Jika kita jujur sampai saat
ini belum semua anak mampu melaksanakan tugasnya untuk melksanakan pembelajaran
dari rumah. Hampir setiap sekolah mengalami hal yang sama betapa sulitnya anak
untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. Padahal pembelajaran yang dilakukan
guru tetap berorientasi dan berpedoman pada aturan dan kurikulum yang tengah
berlaku pada saat ini.
Jika dikalkulasikan hanya
sekitar 30 persen saja anak yang menyerahkan tugasnya melalui aturan dan alur yang
ditetapkan sekolah pada saat ini, yaitu dengan media daring (online). Padahal
sampai hari ini kegiatan semester belum usai, dimana anak-anak kita masih
terikat oleh pembelajaran disekolah.
Tentu saja hal tersebut
sangat memprihatinkan sekali dan merupakan masalah baru dalam pendidikan
dinegeri ini. Dalam hitungan matematika jika hanya 30 persen saja anak harapan
bangsa ini yang sanggup memiliki tanggung jawab dan memiliki karakter oleh
peran pendidikan, maka 70 persen anak nanti bagaimana kualitasnya.
Belum terlambat rasanya jika
kita mau berfikir realitas ditengah ujian yang sedang melanda negeri ini. Kita
harus tetap yakin bahwa virus ini tentu akan ada nanti masa berakhirnya, jika
umpamanya sumber daya manusia tidak kita siapkan dengan matang, maka negara ini
kelak akan mengalami kesulitan untuk membangun kembali bangsa ini setelah
seluruh lini kehidupan hancur oleh virus corona covid-19.
Memang pada saat ini fokus
utama kita semua adalah bagaimana cara untuk memutus rantai penyebaran corona
yang begitu cepat. Beberapa Satgas telah berhasil dibentuk dari semua tingkatan
dengan tujuannya adalah untuk melakukan berbagai terobosan untuk melawan
makhluk kecil ini. Dan tentu kita juga sanggup menjadi pejuang untuk
menyelematkan anak dirumah demi untuk pendidikan anak.
Hampir disetiap wilayah dan
daerah telah melakukan upaya-upaya untuk menyelamatkan bangsa ini. Semua pihak
telah berbuat dan bertindak demi bangsa ini.Bahkan tidak sedikit tenaga kesehatan
bangsa ini gugur sebagai pahlawan demi bumi pertiwi ini. Berjuta liter
disinfektak telah disemprotkan disemua pelosok negeri. Tak terbilang dana telah
dikucurkan pemerintah untuk mengatasi podemi ini.
Tentu kita dianjurkan juga
ikut berjuang demi menyelamatkan pendidikan anak bangsa ini kedepan. Hal kecil
yang sangat besar maknanya bagi bangsa ini adalah keikut sertaan orang tua
berperan aktif tanpa kenal lelah dengan penuh sabar membimbing buah hatinya untuk
mau belajar.
Memang bidang akademik
mungkin saja orang tua mengalami kesulitan karena keterbatasan pengalaman
tentang materi pembelajaran. Namun masih banyak hal positif lainnya yang harus
diajarkan orang tua seperti bisa bertanggung jawab, bekerja, berbuat hal kecil
yang berkaitan dengan pembentukan nilai-nilai karakter dan keperibadian.
Seharusnya waktu yang banyak
yang tersedia dirumah bisa dilakukan dengan meningkatkan ibadah keagamaan
seorang anak. Karena orang tua bisa mengawasi langsung keberadaan anaknya
dirumah sendiri. Semoga perjuangan orang tua ini akan berdampak terhadap masa
depan bangsa ini kedepan.
Kita menyadari harta mungkin
saja bisa habis dan musnah, namun ilmu pengetahuan yang bermamfaat akan tetap
kekal dan berguna untuk selama-lamanya, juga diyakini berguna untuk kehidupan
dunia dan akhirat. Dan kita tetap selalu berdoa agar musibah yang sedang
melanda bangsa ini akan cepat berakhir sehingga badai cepat barlalu. Amin..,
0 Response to "Saatnya Mengevaluasi Pembelajaran Anak dari Rumah"
Posting Komentar