Terkadang kita sering lupa,
bahwa jiwa perlu diasah agar menjadi halus, sehingga jiwa yang halus akan
membentuk budi pekerti yang baik dan
luhur. Sebab jiwa seni yang ada pada diri seseorang akan membuat hatinya akan
peka terhadap sesuatu yang dirasakan oleh orang lain dan lingkungan sekitarnya.
Pagelaran seni disekolah sebagai cara menumbuhkan budaya seni pada anak (foto Mentari Literasi)
Sangat tepat rasanya ketika
seseorang menggemari seni dan karya sastra akan memiliki kepribadian yang
dewasa dan matang. Hal tersebut dikutip dari pernyataan Sang maestro besar Buya
Hamka yang juga dikenal sebagai penulis kawakan dari ranah Minang Sumatera
Barat, yaitu “Sesuatu yang dibutuhkan untuk menghaluskan jiwa adalah seni dan
sastra”.
Pernyataan tersebut merupakan
sebuah fakta yang telah teruji dan dapat diterima oleh para pakar. Hal diatas
juga dapat menambah keyakinan kita bahwa mereka yang gemar membaca dan penikmat
seni dan karya sastra akan mempunyai kepribadian yang halus. Kenapa bisa?.
Karena di dalam seni dan karya sastra ada nilai-nilai moral yang bisa
diteladani, dan ditiru,sehingga dapat dijadikan bahan rujukan dan pelajaran berharga
dalam kehidupan.
Sangat banyak pelajaran,
pengalaman dan nasehat-nasehat yang dapat diadopsi dari sebuah karya seni dan
sastra. Ketika jiwa seseorang menikmati seni dan membaca karya sastra, maka alur cerita yang sedang dibacanya akan mempengaruhi
jiwanya, pesan-pesan penulis akan mengalir dan meresap kedalam bathinnya sehingga
akan mengirim sinyal positif kepada otak untuk ditindaklanjuti.
Karakter berbudaya untuk melatih kepribadian (foto Mentari Literasi)
Terkadang gambaran mini dan
deskripsi kehidupan manusia yang disampaikan melalui tulisan, seolah-olah tokoh
utamanya adalah dirinya sendiri. Dikala itu pembaca akan menikmati peran ganda, yaitu sebagai pelaku utama
dalam suatu certa. Sehingga dapat mempengaruhi sifat, tindakan dan kebiasaannya.
Pada dasarnya sebuah karya
seni sastra adalah gambaran kehidupan manusia yang sebenarnya. Secara tidak
langsung karya seni sastra akan mengarahkan kehidupan kita untuk meniru
tokoh-tokoh yang ada pada sebuah hasil karya. Apalagi tokoh yang digambarkan
adalah seorang yang baik sehingga dapat dijadikan panutan.
Sangat banyak mamfaat
positif yang dapat diambil dari membaca karya sastra, maka ajaklah mereka agar
mau membaca karya seni dan sastra. agar mereka berani mengubah kelemahan
menjadi sebuah kekuatan. Karena banyak karya sastra seperti cerpen dan novel
yang didalamnya menceritakan tokoh yang lemah yang akhirnya menjadi kuat,
karena mereka mengalami sebuah konflik yang membuat mereka tersadar, sehingga
kelemahan yang dimilikinya berubah menjadi kekuatan bagi mereka.
Ajarkan sastra pada anak-anak kita, agar mereka berani menegakkan kebenaran. Ajarkanlah mereka sastra agar karakter bangsa akan tetap terjaga. Dan ajarkanlah anak-anak kita kita sastra agar jiwa-jiwa dan raga mereka akan tetap hidup, sehingga generasi kita akan memiliki peribadi tangguh dan mempunyai karakter yang kuat.
Melalui pembelajaran sastra anak akan dibawa menyelami alam bawah sadar mereka untuk terus menimbulkan nilai-nilai positif dalam diri mereka. Karena melalui seni sastra anak akan diajarkan kasih sayang sehingga memiliki budi ekerti yang lembut.
Pembelajaran seni sastra juga melatih anak untuk pintar berkomunikasi, karena di dalam seni sastra anak akan dilatih bertutur kata baik dan menyampaikan kembali apa yang telah dibacanya. Rangkaian kata dalam sastra sangat indah yang penuh dengan kiasan, sehingga anak akan memiliki daya kritis untuk menganalisis makna dan artinya.
Begitu banyaknya mamfaat pemebelajaran seni dan sastra bagi anak, sudah sepatutnyalah kita sebagai guru dan orang tua memberikan bacaan-bacaan dan karya seni sastra yang berkualitas kepada mereka. Karena sangat jelas sekali fungsi seni dan karya sastra dapat melatih anak agar peka dan peduli terhadap alam dan lingkungan sekitar. Agar imajinasi mereka menjadi kreatif dan inovatif.
0 Response to "Seni Sastra Sebagai Pengasah Jiwa"
Posting Komentar