Ditengah persaingan ekonomi
global yang semakin kompetitif seperti sekarang ini, maka setiap negara di
dunia harus mempersiapkan SDM yang tangguh, atau generasi millennial yang
cerdas untuk dapat bersaing disegala bidang, sebab bangsa yang tak mampu
bersaing pada saat sekarang ini, tentu akan menjadi ladang empuk bagi negara
yang ekonominya sudah matang.
Stand mini untuk melatih kewirausahaan di SMAN 2 Lintau pada lomba PBB tingkat provinsi tahun 2019 (mentariliterasi)
Bangsa-bangsa didunia tidak
lagi mengerahkan kekuatan senjata lagi dengan melakukan infasi melalui kekuatan
militer, sebab tidak diperbolehkan lagi sesuai dengan komperensi internasional yang
disepakati bersama negara-negara didunia dengan organisasi PBBnya.
Tetapi bangsa –bangsa didunia
ini diberi ruang seluas-luasnya untuk saling saling bersahabat dan berkompetisi
melalui bentuk lain yaitu melakukan perdagangan global, dimana setiap negara
bebas melakukan perdagangan dengan negara lain. Tentu saja bentuk persaingan
ekonomi global seperti ini akan mempengaruhi ekonomi negara yang tak sanggup
bersaing.
Negara yang tidak memiliki sumber
daya manusia yang mumpuni, tentu akan menjadi penonton dan konsumen saja, bukan
menjadi produsen yang memiliki keuntungan dari perdagangan seperti itu, sehingga
mereka hanya bisa membeli produk dari negara lain, sebaliknya mereka tak
memiliki kemampuan untuk menjual karena tidak mempunyai nyali untuk
berkompetitif atau memiliki daya saing.
Tentu jika kita tidak
hati-hati negara kita juga terkena imbasnya, perdagangan bebas yang telah mulai
diberlakukan pada saat ini akan menyandera negara-nagara yang tidak mampu
bersaing dengan negara kuat lainnya didunia.
Agar negara kita tidak mengalami
hal seperti yang dikuatirkan diatas maka berbagai terobosan untuk mendidik
generasi muda agar memiliki keahlian, tentu sudah menjadi tugas kita bersama
untuk memecahkan persoalan ini , dunia pendidikan tentu akan berusaha untuk
meningkatkan kemampuan kewirausahaan siswanya agar mempunyai wawasan luas
tentang dunia usaha.
Sekolah sekarang tidak fokus
hanya pada pembelajaran dalam bentuk akademik saja, tetapi melalui pembelajaran
ektrakurikulernya dan intrakurikulernya di sekolah harus mampu memberikan kontribusinya
dengan melatih siswanya agar trampil dan bisa menghasilkan produk sekaligus
mampu menjualnya.
Salah satu stand untuk melatih siswa belajar kewirausahaan di SMAN 2 Lintau Buo pada acara lomba PBB tahun 2019 (mentariliterasi)
Tak salah lagi gebrakan yang
dilakukan beberapa sekolah di Kabupaten Tanah Datar dalam beberapa dekade
terkhir ini, Melalui organisasi yang ada disekolah seperti OSIS, PMR, PRAMUKA,
dan organisasi lainnya beberapa sekolah didaerah ini telah berusaha
mengembangkan keterampilan dalam bentuk kewirausahaan seperti yang kita
harapkan pada saat ini.
Seperti di SMAN 2 Lintau Buo
misalnya, disela-sela perhelatan lomba PBB tingkat provinsi yang sedang
dilakukan sekolah ini, melalui organisasi
intra sekolah, siswanya diberi ruang seluas-luasnya untuk belajar dan berlatih
membuat dan memasarkan produk.
Beberapa stand didirikan
sekitar arena perlombaan PBB tersebut, seluruh kelas diinstuksikan untuk dapat
berpartisifasi aktif membuat produk makanan yang layak untuk dijual, sebab dengan
banyaknya pengunjung yang datang keacara tersebut tentu dapat menggerakkan
perekonomian dan tentu saja akan membeli makanan yang dibuat siswa disini.
Patut diapresiasi langkah
cerdas yang dilakukan SMAN 2 Lintau tersebut, karena dengan ide yang
diapungkannya itu, akan dijadikan contoh bagi sekolah lain, atau paling tidak
dapat memberikan inspirasi dan pengalaman yang berharga terutama bagi siswa disekolah
ini.
Mereka telah dididik dan
dilatih dalam bidang kewirausahaan seperti yang dilakukan sekarang ini, mereka
terlibat langsung dalam proses tersebut, mereka aktif bahkan bertindak sebagai pelaku
utama dalam kegiatan itu, sehingga ilmu dan pengalaman yang diperolehnya tersebut
dapat menjadi ilmu yang bermamfaat yang sangat berharga nanti setelah dia tamat
dari sekolah ini.
Memang produk makanan dan
minuman yang dijual disini adalah produk lokal dan tradisional, tetapi sangat
sesuai dengan budaya dan kearifan lokal yang sedang didengung-dengungkan saat
ini. Produk makanan murah meriah sehingga dapat dinikmati oleh hadirin dan
pengunjung yang datang pada cara tersebut.
Selamat ya SMAN 2 Lintau
Buo, yang telah berinisiatif menumbuhkan kewirausahaan seperti yang mereka
lakukan saat ini, tentu untuk kedepannya sekolah-sekolah tidak hanya menjual
produk makanan saja, tetapi mungkin saja dapat membuat karya lain berupa produk
yang sanggup dijual dan mampu bersaing secara nasional dan bahkan internasional.
0 Response to "Kewirausahaan Ala SMAN 2 Lintau Buo"
Posting Komentar