Wabah corona yang melanda
hampir semua suku bangsa di dunia dalam beberapa waktu belakangan ini merobah
tatanan sosial masyarakat pada semua bidang. Semua lini berjuang sesuai dengan
peran dan posisinya masing-masing.
Perjuangan Petani Ditengah Wabah Corona (Dokumen Foto Mentari Literasi)
Perjuangan tim dokter dan
tenaga medis dianggap memiliki nilai yang paling besar, tim medis merupakan
garda terdepan dalam menyelamatkan pasien yang terpapar virus ini, mereka
merawat pasien corona dengan penuh keikhlasan tanpa lelah. Wajar mereka
mendapat julukan pahlawan bidang kesehatan saat ini. Terutama disaat masyarakat
membutuhkan pertolongan untuk menghadapi perlawanan virus covid-19 yang masih
saja merusak organ kesehatan masyarakat sampai detik ini.
Jika kita perhatikan dengan
seksama semua orang memiliki peran yang strategis sekali untuk memutus rantai
penyebaran virus yang dicemaskan orang akhir-akhir ini. Semuanya bisa menjadi
pahlawan untuk bangsa ini. Jika individu masyarakat tidak mau berperan serta, tentu
diyakini perlawanan virus ini mungkin saja akan terus merajalela dan menyerang
kita semua.
Setiap kita berkewajiban
untuk menjaga diri, keluarga, masyarakat dan lingkungan sekitarnya untuk
mengalahkan covid-19 ini. Beberapa hal dapat dilakukan yaitu menjaga kebersihan
diri, menjaga jarak antar sesama, bersedia melaksanakan semua aktivitas dirumah
masing-masing dengan penuh disiplin.
Karena diyakini dengan
menjaga kontak langsung sesama manusia virus tersebut memang dapat diputus
perkembangannya. Beberapa himbauan dan instruksi telah dikeluarkan pemerintah serta
unsur terkait untuk menyelamatkan bangsa ini dari virus yang masih belum usai
ini.
Namun tidak semua kita hanya
berdiam selalu berdiam diri dirumah. Banyak juga masyarakat yang terus melaksanakan
aktivitas dan kegiatannya diluar rumah. Memang tidak salah juga karena mereka
tidak melakukan kontak langsung dengan manusia lain. Banyak pekerja informal
yang tidak disentuh tetapi juga memiliki andil yang besar dalam melawan corona.
Kebanyakan mereka bekerja sendiri-sendiri diareal tempat kerjanya
masing-masing.
Salah satunya adalah
masyarakat yang bermata pencaharian petani. Mereka selalu bekerja seperti
sediakala demi mencukupi kebutuhan keluarganya. Lahan pertanian dan perkebunan
tempat beraktivitasnya sehari-hari seakan tidak pernah ditinggalkan oleh
pejuang pengisi perut ini, walau disana-sini orang sibuk, kuatir, ketakutan, dan
kecemasan oleh serangan covid-19.
Petani terus bekerja disaat Corona bangkit, mereka meisolasi dIiri ditempat kerjanya (Dok Foto Mentari Literasi)
Buktinya sampai hari saat ini,
hasil pertanian dan perkebunan tak pernah alfa oleh pejuang yang jarang
dibicarakan ditengah perlawanan covid-19 tersebut. Petani tradisional memang
selalu berjasa dan memegang peranan besar disaat ekonomi lain lesu akibat wabah
dan hal-hal lain yang terjadi selama ini.
Pejuang tanpa lelah ini
selalu berjuang untuk diri dan keluarganya demi kelanjutan hidupnya. Bayangkan,
jika semua profesi berdiam diri dan tetap berada dirumah apa yang akan
terjadi?. Karena kehidupan sosial akan goncang oleh masalah yang berkaitan
dengan kebutuhan perut ini.
Semoga saja para pejuang
tangguh seperti para petani ini akan diperhtikan pula keberadaannya ditengah
perhatian orang tidak menyentuh dirinya. Bagaimanapun mereka juga tidak ingin
dihargai dan disebut sebagai pejuang lain yang memang kehadiran tampak jelas
ditengah musibah yang dialami bangsa ini.
Banyak perbincangan orang
hanya menyangkut sembakonya saja, tanpa ada yang berfikir darimana datangnya
sembako tersebut, karena peran siapa sembako tersebut ada jika tidak
diperjuangkan oleh seorang petani.
Sudah menjadi kebiasaan kita
selama ini bahwa profesi petani memang belum dianggap keberadaanya selama ini.
Sehingga sangat jarang generasi penerus bangsa kita yang mengodolakan profesi
petani untuk kelanjutan jalan hidupnya. Memang tak salah juga sebab petani kita
selama ini lahir apabila mereka gagal dalam profesi lain. Sehingga profesi ini
dianggap sebagai alternatif akhir setelah mencoba kberuntungannya dengan bidan
pekerjaan yang lain.
Namun jika kita perhatikan
disetiap bidang lain mengalami resesi, pejuang tangguh inilah yang selalu
berperan sentral untuk menyelematkan kelangsungan dan kehidupan masyarakat
kita.
Tentu tak ada salahnya jika
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas jasa yang diberikan oleh
petani ini. Kita masih bersyukur Allah SWT masih member kasempatan untuk petani
untuk bekerja ditengah wabah pondemi yang menyerang perikehidupan kita.
Maka tentu kita selalu
berdoa dan terus berdoa tanpa lelah agar petani ini tidak terganggu oleh
sebaran covid-19 ini. Bahkan kekuatan petani untuk menumpas wabah tanaman untuk
meyelamatkan tanamannya sekarang malah ditiru semua pihak untuk melumpuhkan
wabah corona yang ada ditengah lingkungan kita.
0 Response to "Pejuang Tangguh Ditengah Pondemi Corona"
Posting Komentar