F Jangan Biarkan Masa Depan Anak di Renggut Gawai | Mentari Literasi

Jangan Biarkan Masa Depan Anak di Renggut Gawai


Wajar kiranya orang tua yang bijak dan cerdas perlu prihatin dan cemas terhadap keber langsungan masa depan sang buah hati. Dari lubuk hati yang paling dalam tentu semua orang tua berharap bahwa kelak anak-anak yang dilahirkan dan dibesarkan dengan penuh suka duka akan berhasil dalam meraih impian masa depannya.

Pelajar yang asyik menggunakan HP, gadget, atau gawai (foto kompas.com0

Untuk meraih masa depan tersebut, tentu hanya ada sebuah jalan yaitu melalui proses pendidikan. Karena dengan pendidikan yang baiklah, harapan orang tua dan impian seorang anak untuk meraih masa depan akan dapat dicapai.

Tetapi harapan besar yang ditompangkan orang tua terhadap pencapaian masa depan tersebut, tidaklah mudah seperti yang dibayangkan. Harapan dan tantangan selalu saja muncul bersamaan, dan keinginan luhur tersebut berbanding terbalik dengan kendala dan hambatan yang sedang dilaluinya.

Sejalan dengan perjalanan waktu dan perkembangan zaman maka, tantangan pendidikan yang dilalui anak zaman now yang notabenenya hidup diera milenial ini, diakui ataupun tidak bahwa kenyataannya dirasakan sangat berat dan penuh liku, jika diibaratkan bak  jalan terjal berbelok-belok yang penuh jurang.

Dampak langsung pada semakin nyata, terutama oleh pihak terkait seperti sekolah dan orang tua kita mulai merasakan bahwa saat ini gawai atau gadget telah menyandera waktu belajar anak-anak dinegeri ini. Waktu yang seharusnya digunakan untuk mengulang dan memikirkan pelajaran, sekarang malah digantikan oleh suatu kesibukan lain berupa aktivitas permainan games yang sulit untuk dikendalikan.

Permasalahan baru pun bermunculan, terutama kualitas pembelajaran dan hasil belajar anak-anak menurun drastis. Kegiatan pembelajaran menjadi tidak menarik lagi oleh anak didik. Penyebab utama dari permasalahan tersebut karena ketidakmampuan orang tua dalam hal mengawasi aktivitas keseharian anak-anaknya, terutama menyangkut pemakaian HP yang berlebihan.

Bukan kita anti terhadap perkembangan, perobahan tekhnologi dan tak menyukai pembaharuan, tetapi pemakaian gadget, handphone dan gawai yang kurang tepat tentu akan berdampak terhadap pendidikan dan kelangsungan hidup generasi muda kita kedepan.

Untuk menyikapi persoalan diatas tentu semua kita harus mampu dan berani untuk mengambil suatu tindakan  yang cerdas, menyentuh dan menyeluruh dengan tidak mengorbankan hak-hak anak untuk melakukan permainan.

Hak anak perlu dan wajib dilindungi, tetapi hal-hal negatif yang kurang bermamfaat serta dapat menghancurkan masa depan anak harus kita dikurangi. Artinya keluwesan anak dalam memggunakan hansphone, gadget, atau gawai harus segera dibatasi.

Tentu orang tua dan guru harus mampu mengarahkan anak dan siswanya untuk mau belajar sesuai dengan kodrat dizamannya yang harus dikerjakan. Pemakaian gadget harus dikurangi sehingga tidak mengganggu waktu anak untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran yang lebih baik. Sehingga pembelajaran yang seharusnya ada dapat berjalan semaksimal mungkin.

Tak ada cara lain bahwa, orang tua harus mampu menyediakan waktunya untuk mengawasi dan memperhatikan anaknya untuk belajar dirumah. Waktu anak yang selama ini hanya untuk bermain saja, harus dicarikan solusi agar digantikan oleh hari-hari untuk belajar. Anak harus dilatih bertanggung jawab, paling tidak untuk dirinya sendiri. Sehingga harapan orang tua, guru, bangsa dan negara ini agar anak mampu berkarakter, berbudaya, berakhlak mulia, dan  berilmu pengetahuan tinggi dapat dicapai.

Segenap pihak harus berperan aktif agar anak-anak dinegeri ini dapat mengisi aktivitasnya dengan menggunakan waktunya untuk mempelajari hal-hal yang bermafaat. Sehingga bermain bukanlah tujuan hidup yang paling utama. Bermain boleh tetapi tidak mengorbankan masa depan anak bangsa.


0 Response to "Jangan Biarkan Masa Depan Anak di Renggut Gawai"

Posting Komentar