F Sekolah di Tanah Datar libur Akibat Kabut Asap | Mentari Literasi

Sekolah di Tanah Datar libur Akibat Kabut Asap


Kebakaran hutan dan lahan yang telah lama di provinsi tetangga, akhirnya berdampak juga terhadap wilayah Sumatera Barat. Dimana dalam beberapa pekan terakhir kabut asap yang mulanya tipis, akhirnya terus meningkat dan berdampak juga terhadap aktivitas masyarakat didaerah ini.

Kabut Asap yang menyelimuti Lintau Buo saat ini (dok fajar literasi)

Memang  bencana kabut asap yang disebabkan oleh KARHUTRA ini telah menjadi permasalahan yang sering menimpa  daerah dikawasan ini, karena disebabkan oleh musim kemarau panjang sehingga lahan mudah terbakar.

Namun semua itu tak dapat dielakan sebagai daerah yang berdekatan secara geografis, sehingga sebagai umat beragama hendaknya menerima masalah ini sebagai takdir yang harus diterima oleh semua umat manusia didaerah ini, sebab semuanya adalah kehendak dari Sang Illahi.

Hanya saja, beberapa dampak dari kabut asap yang begitu banyak dan bertamabah kapasitasnya setiap harinya, tentu berpengaruh juga terhadap kehidupan masyarakat sekitarnya, karena dalam beberapa hari terakhir ini, dampaknya mulai dirasakan warga terhadap gangguan kesehatan yang dirasakannya.

Walaupun telah diturunkan edaran oleh pemerintah daerah ini untuk mengurangi dampak akibat kabut asap ini, namun yang namanya penyakit tentu tak bisa dielakkan untuk datang menghampiri daerah ini.

Terutama sekolah-sekolah di Sumatera Barat yang berlokasi dipedesaan, dimana untuk berangkat kesekolah biasanya anak sekolahan menggunakan kenderaan sepeda motor, ojek, jalan kaki, atau sejenisnya. Sehingga tentu saja berdampak langsung terhadap alam luar. Maka sudah dipastikan segala akibat dari kabut asap tentu mudah juga diterima siswa disini.

Sehingga dalam beberapa hari terakhir banyak anak-anak sekolah didaerah ini yang mengalami buruknya kondisi kesehatan akibat dampak dari bencana kabut asap tersebut. Tiap hari banyak anak sekolah didaerah ini yang tidak bisa melaksanakan proses pembelajaran ke sekolah dengan alasan sakit. 

Keadaan demikian memang benar adanya, sebab  Admin yang juga salah seorang guru yang mengajar diaerah ini, melihat langsung keadaan tersebut. Didalam kelas banyak anak-anak yang minta izin keluar kelas untuk alasan sakit tenggorokan dan sejenisnya. 

Walau dalam setiap waktu dan kesempatan guru-guru yang mengajar ke kelas selalu mengingatkan bahwa perlunya menjaga kesehatan tubuh untuk mengurangi dampak yang mungkin ditimbulkan oleh kabut asap ini.

Tetapi yang namanya anak-anak, tentu tidak biasa dipastikan bahwa mereka hanya berada dilingkungan kelas saja setiap harinya, sehingga pihak sekolah tak bisa memantau kondisi siswanya setelah pulang dari sekolah.

Melihat keadaan tersebut maka pada tanggal 21 September 2019 khusunya untuk daerah kabupaten Tanah datar melalui Bapak Bupati, Wabup, dan Sekda Kabupaten Tanah Datar mengeluarkan surat edaran agar sekolah-sekolah didaerah ini untuk sementara meliburkan siswanya sampai tanggal 23 September 2018 Senin pekan depan.

Untuk kelanjutan berikutnya pihak kabupaten dan dinas terkait akan mengevaluasi kembali apakah akbut asap ini akan berkurang atau bertambah, tentunya akan dilihat kembali ambang batas udara yang sesuai dengan batas bawah kesehatan.

Anjuran Bapak Bupati ini, juga mengisyaratkan pengajar, tenaga kependidikan agar tetap bekerja dirumah, sedangkan anak-anak didik juga tetap belajar dirumah. Sehingga pendidikan anak tidak terganggu oleh keadaan ini.

Tentu harapan Bapak Bupati serta kita sebagai masyarakat dan warga Tanah Datar khususnya, agar secepatnya kabut asap meninggalkan daerah ini. Karena jika hal tersebut berlangsung lama akan mengakibatkan persoalan baru bagi masyarakat yang kena dampak kabut asap tersebut.

Dan diharapkan juga sebagai umat beragama kita selalu berusaha untuk selalu berdoa, agar minta diturunkan hujan secepatnya didaerah ini, paling tidak bisa mengurangi asap yang setiap hari menggangu aktivitas masyarakat.

0 Response to "Sekolah di Tanah Datar libur Akibat Kabut Asap"

Posting Komentar